FAA 001: Balasan Bagi Muslim yang Berakhlak Baik - Kang Ali

Breaking

Akidah • Fikih • Tazkiah • Opini

Rabu, 17 Maret 2021

FAA 001: Balasan Bagi Muslim yang Berakhlak Baik


BALASAN BAGI YANG BERAKHLAK BAIK MASUK SURGA

Ini merupakan balasan utama bagi setiap muslim yang berakhlak baik dan kebanyakan orang yang masuk surga karena akhlaknya yang mulia.

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: سئل النبي صلى الله عليه وسلم عن أكثر ما يدخل الناس إلى الجنة. فقال: تقوى الله وحسن الخلق 

Dari Abu Hurairah -radhiyallāhu 'anhu-, beliau berkata bahwa Nabi -shallallāhu 'alaihi wasallam- pernah ditanya tentang hal apa yang paling banyak menjadikan manusia penghuni surga, beliau menjawab, "Bertakwa kepada Allah dan berakhlak baik." [1]

Ibnul Qayyim -rahimahullāh- berkata, "Rasulullah -shallallāhu 'alaihi wasallam- menyatukan takwa pada Allah dengan akhlak yang baik karena takwa pada Allah memperbaiki hubungan hamba dengan Tuhannya, sedangkan akhlak baik memperbaiki hubungan antar makhluk. Maka, takwa pada Allah akan menghasilkan cinta Allah padanya dan akhlak yang baik akan mengundang kecintaan pada-Nya." [2]

PALING DEKAT DAN DICINTAI RASULULLAH

Muslim yang berakhlak mulia akan menjadi orang yang paling dekat dengan Rasulullah -shallallāhu 'alaihi wasallam- di hari akhir dan paling dicintai olehnya.

عن جابر رضي الله عنه، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: إن من أحبكم إلي أقربكم مني مجلسا يوم القيامة أحاسنكم أخلاقا

Dari Jabir diriwayatkan bahwa Rasulullah -shallallāhu 'alaihi wasallam- pernah bersabda, "Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dari kalian dan orang yang paling dekat denganku dari kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya." [3]

MAMPU MEMIKAT HATI SETIAP MANUSIA

Orang yang berakhlak baik akan mendapatkan perhatian dan kasih sayang orang di sekitarnya, meskipun dia tidak memberikan imbalan harta pada orang di sekitarnya.

عن أبي هريرة رضي الله عنه، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: إنكم لن تسعوا الناس بأموالكم، ولكن يسعهم منكم بسط الوجه وحسن الخلق

Dari Abu Hurairah -radhiyallāhu 'anhu- bahwa Nabi -shallallāhu 'alaihi wasallam- pernah bersabda, "Sesungguhnya kalian tidak akan bisa memikat hati manusia dengan harta kalian, melainkan wajah berseri dan akhlak yang baiklah yang bisa memikat hati mereka." [4]

KEHORMATAN DARI ALLAH

Akhlak yang mulia merupakan pemberian istimewa dari Allah Ta'ālā karena tidak setiap orang bisa memilikinya. Allah hanya memberikan akhlak yang mulia untuk siapa saja yang Dia kehendaki. Ini merupakan sebuah kehormatan bagi seorang yang berakhlak mulia.

قال طاوس بن كيسان رحمه الله: إن هذه الأخلاق منائح يمنحها الله عز وجل من يشاء من عباده، فإذا أراد الله عز وجل بعبد خيرا منحه منها خلقا صالحا

Thawus -rahimahullāh- berkata, "Sesungguhnya akhlak ini merupakan pemberian yang diberikan oleh Allah untuk siapa saja yang Dia kehendaki dari para hamba-Nya. Apabila Allah inginkan kebaikan pada hamba-Nya, maka Allah berikan dia akhlak yang mulia." [5]

MEMPERBERAT TIMBANGAN KEBAIKAN

Akhlak yang baik akan memperberat timbangan kebaikan di saat setiap manusia ditimbang amalan baik dan buruknya saat hidup di dunia.

عن أبي الدرداء رضي الله عنه، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ما من شيء يوضع في الميزان أثقل من حسن الخلق ، وإن صاحب حسن الخلق ليبلغ به درجة صاحب الصوم والصلاة

Dari Abu Darda -radhiyallāhu 'anhu- bahwa Nabi -shallallāhu 'alaihi wasallam- pernah bersabda, "Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan dari akhlak yang baik. Sesungguhnya orang yang berakhlak baik mencapai derajat orang yang melakukan shaum dan menegakkan shalat." [6]

PENYEMPURNA KEIMANAN MUSLIM

Tidak sempurna keimanan seorang mukmin sampai ia memiliki akhlak yang baik. Hal ini senada dengan hadits yang diriwayatkan oleh Ibunda Aisyah -radhiyallāhu 'anhā-.

عن عائشة رضي الله عنها قالت: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن من أكمل المؤمنين إيمانا أحسنهم خلقا وألطفهم بأهله

Dari Aisyah -radhiyallahu 'anhā- bahwa Rasulullah -shallallāhu 'alaihi wasallam- pernah bersabda, "Sesungguhnya sempurnanya iman seorang mukmin adalah yang paling baik akhlaknya dan paling lembut pada keluarganya." [7]

KEDUDUKAN TINGGI DI HADAPAN ALLAH

Rasulullah -shallallāhu 'alaihi wasallam- merupakan hamba Allah yang paling agung akhlaknya, karena hal ini pulalah Rasulullah -shallallāhu 'alaihi wasallam- memiliki kedudukan yang tinggi di hadapan Allah Ta'ālā.

عن سعيد بن هشام بن عامر قال: أتيت عائشة رضي الله عنها، فقلت: يا أم المؤمنين، أخبرني بخلق رسول الله صلى الله عليه وسلم، فقالت: كان خلقه القرآن أما تقرأ القرآن، قول الله عز وجل «وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ» [القلم: ٤]

Dari Sa'id bin Hisyam bin'Amir -radhiyallāhu 'anhu- beliau berkata, "aku mendatangi Aisyah -radhiyallāhu 'anhā-, lalu aku berkata, 'wahai ibu para mukminin, beri tahu aku tentang akhlak Rasulullah -shallallāhu 'alaihi wasallam-. Beliau menjawab, 'akhlaknya adalah Qur'an, tidakkah kau membaca firman Allah (sesungguhnya kamu [Muhammad] di atas akhlak yang agung) [QS. al-Qalam:4]'." [8]

RUMAH YANG BERADA DI SURGA TERTINGGI

Orang yang berakhlak mulia bukan hanya dijanjikan masuk surga semata, melainkan dijamin pula oleh Rasulullah -shallallāhu 'alaihi wasallam- untuk dibangunkan rumah di surga yang paling tinggi.

عن أبي أمامة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «أنا زعيم ببيت في أعلى الجنة لمن حسّن خلقه

Dari Abu Umamah -radhiyallāhu 'anhu- bahwa Rasulullah -shallallāhu 'alaihi wasallam- pernah bersabda, "Aku menjamin sebuah rumah di surga tertinggi bagi siapa saja yang berakhlak baik." [9]

Inilah balasan-balasan yang luar biasa yang diberikan pada setiap muslim yang berakhlak mulia. Semoga kita semua bisa memiliki akhlak yang baik sebagaimana telah dicontohkan oleh Nabi kita, Nabi Muhammad -shallallāhu 'alaihi wasallam-. Bārakallāhu fīkum.


---------------------------------
  • [1] HR. Tirmidzi No. 2004 dan dishohihkan oleh Syaikh al-Albani.
  • [2] Kitab al-Fawāid karya Ibnul Qayyim: hlm. 54
  • [3] HR. Tirmidzi No. 2018 dan dishohihkan oleh Syaikh al-Albani.
  • [4] HR. Bazzar dalam Musnadnya No. 8544 dan dishohihkan oleh Syaikh al-Albani.
  • [5] Diriwayatkan oleh Abu Dun'ya dalam kitabnya yang berjudul Makārimul Akhlāq (32).
  • [6] HR. Tirmidzi No. 2003, dishohihkan oleh Syaikh al-Albani.
  • [7] HR. Tirmidzi No. 2612.
  • [8] HR. Ahmad No. 24601.
  • [9] HR. Abu Daud No. 4800 dan dishohihkan oleh Syaikh al-Albani. 

1 komentar: