FGT 001: Tujuh Macam Air yang Menyucikan - Kang Ali

Breaking

Akidah • Fikih • Tazkiah • Opini

Sabtu, 13 Maret 2021

FGT 001: Tujuh Macam Air yang Menyucikan



أقسام المياه
المياه التي يجوز التطهير بها سبع مياه: ماء السماء، وماء البحر، وماء النهر، وماء البئر، وماء العين، وماء الثلج، وماء البرد

Sebelum kita membahas air apa saja yang bisa menyucikan, sebaiknya kita ketahui terlebih dahulu apa makna thoharoh. Kalimat at-Thoharoh secara bahasa bermakna an-Nazhofah yang dalam bahasa Indonesia berarti membersihkan atau kebersihan. Adapun at-Thoharoh secara istilah syariat: Mengangkat hadats atau menghapus najis; atau hal-hal yang semacam itu, seperti; bersuci dari najis, mandi junub, mandi sunnah, memperbaharui wudhu, bertayammum, dan lain-lainya yang intinya mengangkat hadats dan menghilangkan najis.

Air yang Menyucikan

  1. Air Langit (Hujan)

    Air hujan merupakan air yang Allah turunkan dari langit dan dapat dipakai untuk bersuci. Hal ini telah Allah jelaskan dalam banyak ayat di kitab-Nya. Salah satu dalil tentang kesucian air hujan dan dapat menyucikan adalah; Allah Ta'ala berfirman:

    وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُمْ مِنَ السَّماءِ مَاءً لِيُطَهِّرَكُمْ بِهِ

    "Dan Dia (Allah) turunkan atas kalian air dari langit yang dapat menyucikan kalian." [1]

  2. Air Laut

    Air Laut adalah air yang Allah jadikan pula sebagai air yang suci dan mampu menyucikan, walaupun keadaannya asin. Dalil kebolehan air laut menjadi air yang dapat dipakai untuk bersuci terdapat dalam hadits Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam- yang berbunyi

    َلَمَّا سُئِلَ النَّبِي صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ مَاءِ البَحْرِ فَقَالَ: هُو الطَّهُورُ مَاؤُهُ الحِلُّ مَيْتته

    "Ketika Nabi -Shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang air laut, beliau bersabda: 'Airnya thohur (menyucikan) dan bangkainya halal'." [2]

  3. Air Sungai
  4. Air Sumur
  5. Mata Air

    Adapun air sungai, air sumur, dan air dari mata air, dalilnya dari hadits Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam- yang dimaknai secara keumuman makna.

    ٌقَالَ الرَّسُولُ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: المَاءُ طَهُورٌ لَا يُنَجِّسُهُ شَيْء

    "Air itu (asalnya) menyucikan, tiada yang menajisinya." [3]. Hadits ini adalah hadits yang menjadi dalil keumuman utama dan dasar bagi kesucian air, karena air itu baru bisa disebut 'bukan air' ketika tercampur dengan sesuatu lainnya. Air sungai, sumur, dan mata air adalah air yang ada karena hasil alam.

  6. Air Salju
  7. Air Embun

    Salju dan embun dapat pula menyucikan atau dapat dipakai bersuci. Dalil kebolehannya ada dalam hadits yang ketika Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- sholat, beliau membaca doa iftitahnya,

    قَرَأَ الرَّسُولُ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْد تَكْبِيرِهِ هنية: اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَا بِمَاءِ الثَّلْجِ وَالبَرَد

    "Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- setelah takbirotul ikhrom, beliau membaca secara khidmat: 'Allahummaghsilni min khothoyaya bi maits tsalji wal barod' (Wahai Allah sucikanlah aku dari segala dosa dengan air salju dan embun)." [4]. Beliau -shallallahu 'alaihi wasallam- berdoa kepada Allah untuk menyucikan dirinya dengan air salju dan embun. Sedangkan untuk dapat menyucikan diri itu tentulah dari hal-hal yang suci dan mampu menyucikan, dan beliau menyebut salju dan embun sebagai dua hal yang menyucikan.

--------------------------------------------------------
  • [1] QS. al-Anfal (8): 11
  • [2] HR. Abu Daud No. 83; Attirmidzi No. 69; Annasai No. 59; dan Ibnu Majah No. 683. Dishohihkan oleh Ibnu Hibban, Ibnu Sakan, Attirmidzi, dan al-Bukhori.
  • [3] HR. Ahmad No. 3/31; Abu Daud No. 66; Attirmidzi No. 66; dan Annasai No. 326. Dihasankan oleh Attirmidzi dan dishohihkan oleh Imam Ahmad dan lainnya.
  • [4] HR. Bukhori No. 811 dan Muslim No. 598.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar