من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين
"Barang siapa yang Allah inginkan baginya suatu kebaikan, maka Allah akan pahamkan dia dalam agama." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dilansir dari salah satu laman di Facebook (klik sumber), saya coba terjemahkan dengan beberapa sedikit perubahan, tapi tidak mengubah makna dan tujuan kisah inspiratif ini, agar bisa diambil hikmahnya. Semoga dapat meningkatkan semangat belajar kita, terkhusus bagi penuntut ilmu indonesia. Selamat membaca!
Penerjemah:
'Aliyyurrahmân Muhammad
Mahasiswa Yurisprudensi Islam,
Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.
============
Apakah Kalian tahu siapa yang kepalanya dicium oleh as-Syaikh al-'Allāmah Muhammad al-Hasan ad-Daduw asy-Syinqithi? Aku sampai kelelahan untuk menulis hal ini dari ingatanku, maka dari itu, bacalah sampai selesai agar kamu tahu bahwa masih ada kebaikan besar dalam umat (islam) ini!
"Betapa banyak orang yang matanya buta, tapi hatinya mampu melihat
dan betapa banyak pemilik hati, tapi hatinya tak mampu melihat."
Beliau adalah Muhammad ath-Thayyib, seorang tunanetra yang berasal dari Maroko. Beliau belajar di Markaz Takwīn al-'Ulama, Mauritania. Saat ini beliau berumur 22 tahun (saat artikel ini ditulis) dan lahir pada tahun 1997. Beliau belajar dan menghapal dari banyak matan, kemudian diuji hapalan serta pelajarannya. Kerap kali beliau mendapatkan peringkat pertama.
Inilah Mahfūzhāt yang telah Muhammad Thayyib hapal, di antaranya,
- al-Qur'ān, beserta ilmu tajwidnya dan ragam ilmu bacaannya (qirāāt);
- Tuhfatul Athfāl karya al-Jamzuriy;
- an-Nuzhumul al-Jazariyyah karya Ibnu al-Jazariy;
- ad-Durarul Lawāmi' fī Maqra'il-Imām Nāfi' karya Ibnu Barriy;
- Harzul Amāniy al-Ma'rūfah bisy-Syāthibiyyah fil-Qirā'ātis Sab'i lebih dari 1.100 bait; dan
- ad-Durrah al-Mudhī'ah karya Ibnu al-Jazariy.
Dalam ilmu Tafsīr, beliau telah menghapal
- Tafsīr al-Jalālayn dan Tafsīr Ibn Juzayy;
- Marāqiy al-Awwāh ilā Tadabbur Kitābillāh lebih dari 8.000 bait nuzhum.
Dalam Ilmu Hadīts, Muhammad Thayyib telah menghapal
- al-Arba'ūn an-Nawawiyyah karya Imam Nawawiy;
- 'Umdatul Ahkām sebanyak 422 hadits karya Abdul Ghaniy al-Maqdisiy;
- Bulūghul Marām sebanyak mendekati 1.500 hadits karya Ibnu Hajar al-'Asqalaniy;
- Taqrībul Asānīd wa Tartībul Masānid sebanyak mendekati 1.500 hadits;
- Shahīhul Bukhāriy lengkap, sekitar 7.700 hadits karya Imam Bukhari;
- al-Jam'u bainash Shahīhain karya Abdul Haq al-Isybiliy (seluruhnya diriwayatkan dengan sanad yang bersambung kepada Nabi Muhammad shallallāhu 'alaihi wasallam);
- Baiqūniyyah karya Thaha al-Baiquniy;
- Nukhbatul Fikr karya Ibnu Hajar al-'Asqalaniy;
- Thal'ah al-Anwār lebih dari 300 bait; dan
- Alfiyah al-Hāfizh al-'Irāqiy sekitar 1.000 bait.
Dalam Ilmu Ushūlul Fiqh, beliau telah menghapal
- al-Waraqāt karya Imam al-Haramain;
- Murtaqāl Wushūl karya Ibnu 'Āshim lebih dari 700 bait; dan
- Marāqiyus Su'ūd karya Sayyid 'Abdullah al-'Alawiy asy-Syinqithiy di dalamnya terdapat 1.001 bait.
Dalam Ilmu Fiqh, beliau telah menghapal
- Mukhtasharul Akhdhariy;
- Nuzhum Ibn 'Āsyir sebanyak 317 bait;
- Kafāful Mubtadiy fī Fanniyil 'Ādāt wat Ta'abbud karya Muhammad Maulud al-Ya'qubiy lebih dari 3.700 bait;
- Mukhtashar Khalīl 360 halaman dari an-Natsr al-Khalīliy as-Sha'b (mungkin saja beliau juga hapal selain itu, seperti As'hal Masālik wa Risālah Ibn Abī Zayd); dan
- al-Manhajul Muntakhab karya Zaqaq.
Dalam ilmu Sīrah Nabawiyyah dan Sejarah, beliau telah menghapal
- al-Arjūzatul May'iyyah karya Ibn Abi al-Izz al-Hanafiy sebanyak 100 bait;
- Qurratul Abshār fī sīratisy Syafī'il Mukhtār sebanyak 344 bait;
- Nuzhum Ummahātul Mu'minīn;
- Nuzhum Maghāziy Khairil Wariy karya al-Badawiy lebih dari 500 bait;
- 'Amūdun Nasb karya al-Badawiy sebanyak 1.300 bait; dan
- Manzhūmah Hawāditsis Sinīn.
Dalam Ilmu 'Aqīdah, beliau telah menghapal
- Mujmal I'tiqād A'immatis Salaf ('aqīdah salafiyyah);
- Kitābut Tauhīd karya Muhammad bin Abdul Wahhab ('aqīdah salafiyyah); dan
- Idhā'atud Dujunnah karya al-Maqqariy ('aqīdah asy'ariyyah).
Dalam Ilmu Nahwu & Sharf, beliau telah menghapal
- Nuzhum al-Ajurūmiyyah karya Ibn Ajurum sebanyak 155 bait;
- Lāmiyatul Af'āl fish Sharf karya Ibn Malik sebanyak 500 bait;
- Qathrun Nadā karya Ibnu Hisyam;
- Syudzūrudz Dzahb karya Ibnu Hisyam; dan
- Alfiyah Ibn Mālik fin Nahwi wash Sharf sebanyak 1.000 bait.
Dalam Ilmu Balāghah, beliau telah menghapal
- Mi'atul Ma'āniy wal Bayan karya Ibnu asy-Syuhnah sebanyak 100 bait;
- al-Jauharul Maknūn fil Balāghah karya 'Abdurrahman al-Akhdhariy mendekati 300 bait; dan
- Alfiyah 'Uqūdil Jumān fil Balāghah karya Imam Suyuthi sebanyak 1.005 bait.
Dalam Ilmu Adab dan Mufradāt, beliau telah menghapal
- al-Mu'allaqātul 'Asyr sekitar 800 bait;
- Lāmiyatul 'Arab;
- Burdah Ka'ab bin Zuhayr -radhiyallah 'anhu-: Bānat Su'ād;
- Syamqimqiyyah Ibnil Wannān sebanyak 271 bait;
- Maqshūrah Ibn Durayd;
- Tuhfah Maudūd fil Maqshūr wal Mamdūd karya Ibnu Malik;dan
- Muwaththa'atul Fashīh karya Malik bin Abdurrahman sebanyak 1.300 bait, sebagaimana beliau hapal Mukhtārāt min ad-Diwāwain.
Dalam Ilmu Mantiq, beliau telah menghapal
- as-Sulam al-Munawraq karya al-Akhdhariy.
Dalam Ilmu Ādāb, Tazkiyah, dan Sulūk, beliau telah menghapal
- Nuzhum al-Jāmi' karya Muhammad Salim Walad 'Adud sebanyak 500 bait;
- Nuzhum Mahārimul Lisān karya Muhammad Maulud Fal;
- Isyrāqul Qarār karya Muhammad Maulud Fal;
- Nuzhum al-Burūr karya Muhammad Maulud Fal; dan
- Nuzhum Muthahhiratul Qulūb karya Muhammad Maulud Fal sebanyak 384 bait.
Masih banyak hapalan kitab-kitabnya yang tidak aku ketahui, māsyāallāh lā quwwata illā billāh.
============
Begitulah kiranya redaksi yang saya terjemahkan. Setelah mengetahui pencapaian Muhammad Thayyib, apa yang kita rasakan sebagai orang yang mungkin lebih beruntung dalam penglihatan? Malukah? Atau biasa saja? Semoga saja tidak malu, karena kita juga menempuh prestasi yang sama hebatnya dengan prestasi Muhammad Thayyib Allahu Akbar! Semoga juga tidak merasa biasa saja, karena sesungguhnya Allah telah memberikan kita nikmat kelengkapan fisik yang ditujukan untuk beribadah, dan salah satu bentuk ibadah adalah menuntut ilmu, maka syukurilah nikmat ini dengan bersemangat menuntut ilmu.
Semoga Muhammad Thayyib bisa menjadi ulama rabbani dan menuntun umat islam menuju ridha Allah Ta'ala, pun dengan kita, semoga bisa bermanfaat dan memberikan rahmat untuk seluruh alam. Allahumma Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar