FBA 004: Tauhid Uluhiyyah - Kang Ali

Breaking

Akidah • Fikih • Tazkiah • Opini

Kamis, 27 Juni 2024

FBA 004: Tauhid Uluhiyyah


Telah berlalu penjelasan mengenai definisi Tauhid secara umum, bisa dicek di artikel kami sebelumnya yang berjudul FBA 002: Tiga Jalan Mengesakan Allah Ta'ala. Kini, kami akan menjelaskan detail ringkas dari masing-masing ketiga jalan mengesakan Allah ﷻ ini.

Kata "Uluhiyyah" (ألوهية) berasal dari kata "Ilah" (إله) yang artinya Sesuatu yang disembah dan ditaati. Ilah merupakan salah satu nama dari nama-nama Allah yang baik atau yang biasa kita kenal dengan sebutan al-asma alhusna (الأسماء الحسنى). Adapun Uluhiyyah adalah sifat dari sifat-sifat Allah  yang agung. Dialah Allah  yang pantas dituhankan dan disembah, maka wajib bagi setiap hati untuk senantiasa menuhankan-Nya, berserah pada-Nya, merendah pada-Nya karena Dialah Rabb yang Agung, Pencipta alam semesta ini dan mengaturnya, kesempurnaan adalah sifat-Nya, tersucikan dari berbagai sifat kurang dan cacat. Dialah Tuhan satu-satunya, tiada sekutu bagi-Nya, maka hendaknya kita mempersembahkan penghambaan dan peribadatan kita hanya untuk Tuhan yang Maha Esa, Allah ﷻ.

Secara istilah, Tauhid Uluhiyyah artinya mengesakan Allah  dalam penghambaan dan peribadatan sebagai bentuk pengaplikasian dari keyakinan seorang hamba bahwa Allah  adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah dan sifat uluhiyyah ini tidak terdapat pada satu makhluk pun. Apabila seorang hamba sudah paham dan mengakui keilahian Allah ﷻ, maka seharusnya dia hanya beribadah (menyembah) pada Allah ﷻ, baik secara lahir maupun batin. [1]

DALIL TAUHID ULUHIYYAH

قال الله ﷻ: یَـٰۤأَیُّهَا ٱلنَّاسُ ٱعۡبُدُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِی خَلَقَكُمۡ وَٱلَّذِینَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ 
Allah ﷻ berfirman, "Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa." [2]

قال الله ﷻ: وَٱعۡبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشۡرِكُوا۟ بِهِۦ شَیۡـࣰٔاۖ 
Allah ﷻ berfirman, "Sembahlah Allah dan janganlah sekutukan Dia dengan apapun!" [3]

قال الله ﷻ:  وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِیَعۡبُدُونِ
Allah ﷻ berfirman, "Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan untuk menyembah-Ku." [4]

قال الله ﷻ: وَمَاۤ أَرۡسَلۡنَا مِن قَبۡلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِیۤ إِلَیۡهِ أَنَّهُۥ لَاۤ إِلَـٰهَ إِلَّاۤ أَنَا۠ فَٱعۡبُدُونِ
Allah ﷻ berfirman, "Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Aku, maka sembahlah Aku." [5]

عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ  يَا مُعَاذُ أَتَدْرِي مَا حَقُّ اللَّهِ عَلَى الْعِبَادِ قَالَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ أَنْ يَعْبُدُوهُ وَلَا يُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا أَتَدْرِي مَا حَقُّهُمْ عَلَيْهِ قَالَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ أَنْ لَا يُعَذِّبَهُمْ
Dari Mu'adz bin Jabal berkata, "Nabi ﷺ bersabda, "Wahai Mu'adz, tahukah kamu hak Allah atas hamba?" "Allah dan rasul-Nya yang lebih tahu", jawab Mu'adz. Nabi bersabda lagi, "Yaitu agar mereka beribadah kepada-Nya dengan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Tahukah engkau apa hak mereka atas Allah?" tanya Nabi selanjutnya."Allah dan rasul-Nya yang lebih lebih tahu", Jawab Mu'adz. Nabi bersabda, "Yaitu agar Dia tidak menyiksa mereka." [6]

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ النَّبِيُّ  كَلِمَةً وَقُلْتُ أُخْرَى قَالَ النَّبِيُّ  مَنْ مَاتَ وَهْوَ يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ نِدًّا دَخَلَ النَّارَ وَقُلْتُ أَنَا مَنْ مَاتَ وَهْوَ لَا يَدْعُو لِلَّهِ نِدًّا دَخَلَ الْجَنَّةَ
Dari Abdullah, Nabi ﷺ bersabda beberapa kalimat yang aku tambahkan. Nabi ﷺ bersabda, "Barang siapa yang mati, sedangkan dia menyeru selain Allah sebagai tandingannya maka dia masuk neraka." Sedangkan aku berkata, 'Barang siapa yang mati dan dia tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu maka dia masuk surga.' [7]

Dalil-dalil di atas yang berasal dari al-Qur'an dan Hadits Nabi ﷺ hanya sebagian kecil saja, masih banyak lagi dalil senada yang menguatkan Tauhid Uluhiyyah dan mengancam orang-orang yang menyelisihinya.

Perlu diketahui, Tauhid Uluhiyyah merupakan asas atau tujuan utama dakwah para nabi dan rasul. Tauhid Uluhiyyah merupakan pondasi agung secara mutlak yang paling sempurna, paling utama, dan paling wajib untuk kebaikan manusia karena dengannya manusia dan jin diciptakan sebagaimana dalilnya tertera di atas, QS. al-Anbiya ayat 25. Penjelasan mengenai Tauhid Uluhiyyah sangat panjang, insyaallah akan dilanjutkan pada seri FBA 005 dan seterusnya.

==================================

  • [1] Nukhbah minal Ulama, Kitab Ushul al-Iman fi Dhau' al-Kitab wa as-Sunnah (Kairo: ad-Darul al-'Alamiyyah, 2012), hlm. 21
  • [2] QS. al-Baqarah ayat 21
  • [3] QS. an-Nisa ayat 36
  • [4] QS. adz-Dzariyat ayat 56
  • [5] QS. al-Anbiya ayat 25
  • [6] HR. Bukhari No. 6825
  • [7] HR. Bukhari No. 4137

Tidak ada komentar:

Posting Komentar